Sempat di Incar Raksasa Premier League, Paulo Dybla Putuskan Tetap Tinggal Di Juvenrus
Penyerang
Juventus, Paulo Dybala beberapa waktu lalu sempat diisukan didekati oleh dua
tim Premier League, yakni Tottenham Hotspur dan Manchester United. Akan tetapi,
Dybala pada akhirnya tak bergabung dengan salah satu dari dua klub tersebut.
Kini, ia sudah berubah pikiran dan memutuskan untuk bertahan di Turin.
Batal ke Inggris Karena Terinspirasi Rekan Setim
Paulo Dybala
beberapa waktu lalu dikabarkan sempat didekati oleh Tottenham Hotspur dan
Manchester United. Salah satu klub tersebut, yakni Spurs bahkan dikabarkan
nyaris mendapatkan tanda tangan pemain berkebangsaan Argentina tersebut. Namun,
proses negosiasi akhirnya berhenti karena sang pemain berubah pikiran dan ingin
menetap di Juve.
Sebelumnya, Dybala
sudah hampir saja meninggalkan Juventus. Atacante Argentina tersebut sudah
sempat mengucapkan salam perpisahannya pada klub asal Italia tersebut. Menurut La
Gazetta dello Sport, Dybala bahkan sudah mengusulkan transfer ke London. Spurs
sendiri pada waktu itu memang sedang mengejar Dybala.
Namun, beberapa
jam sebelum menandatangani kontrak bersama Spurs, Dybala berubah pikiran.
Sebelumnya, ia memang jarang dimainkan pasca kehadiran Cristiano Ronaldo. Akan
tetapi, ia terinspirasi oleh rekan setimnya, Gonzalo Higuaín. Dybala
terinspirasi oleh tekad Higuaín yang masih ingin kembali ke dalam starting XI
Juventus.
Selain Spurs,
Manchester United juga digadang-gadang bakal menjadi klub masa depan Dybala.
Namun lagi-lagi, harapan Setan Merah untuk mendapatkan sang pemain harus pupus
di tengah jalan. Dybala lebih memilih bertahan di Juventus setidaknya hingga
enam bulan ke depan.
Gonzalo Higuaín
sepertinya bukan satu-satunya faktor Dybala ingin bertahan. Faktor-faktor lain
seperti kecintaanya pada klub ini juga membuatnya memutuskan tinggal di Allianz
Stadium. Selain itu, kenangan kejayaannya bersama Juventus di masa lalu juga
menjadi faktor penentu Dybala untuk bertahan di kubu La Vecchia Signora.
Kata Dybala Mengenai Masa Depannya
Mengenai masa
depannya di Turin, Dybala berkata, “Saya sudah hampir pergi. Setidaknya itu
yang dipikirkan klub, saya tahu itu. Sampai menit terakhir, kami masih
menunggu. Saya masih menyisakan waktu dua tahun dalam kontrak saya. Itu bukan
waktu yang singkat, tapi bukan waktu yang lama pula.”
“Kita akan melihat
rencana apa yang sudah dimiliki Juventus, apakah mereka berpikir saya harus
pergi di bursa transfer depan, atau mereka ingin saya tetap di sini. Itu adalah
keputusan yang harus dibuat oleh klub. Keputusan itu tentu akan sulit untuk
ditebak karena semuanya akan berubah dalam setiap detiknya.”
“Tapi saya masih
di sini, di klub yang telah memperlakukan saya dengan baik. Saya bahagia dan
nyaman. Kedatangan (Maurizio) Sarri sudah membantu saya. Dia ingin saya tetap
di sini, dan itu memberi saya kekuatan saat saya tak tahu harus berbuat apa.
Saya tahu dia dapat mengajari saya, membantu saya mengeluarkan potensi terbaik
dalam diri saya.”
Maurizio Sarri, Sosok Pembeda Bagi Dybala
Dybala memang dulu
sempat terpinggirkan. Namun, ketika Maurizio Sarri menangani tim ini, jasa
pemain berusia 26 tahun tersebut nyatanya masih dipakai. Dybala bahkan bersinar
di bawah asuhan mantan arsitek Chelsea dan Napoli tersebut. Sarri bahkan sempat
memberi ban kapten kepada Dybala saat pasukannya menghadapi Udinese pada babak
16 besar Coppa Italia kemarin.
Pada kenyataannya,
sosok Maurizio Sarri memang menjadi pembeda bagi Dybala. Sarri membawa atacante
Argentina ini bersinar lagi. Di bawah asuhan manajer asal Italia tersebut,
Dybala sudah catatkan sebelas gol dari 26 penampilannya di seluruh kompetisi
musim ini. Kinerja apik Dybala ini seakan menegaskan kalau rumor perpanjangan
kontraknya bersama Juventus akan segera terwujud.