Hp Realme C30s: Spesifikasi Lengkap, Harga Terbaru 2025, dan Review

Realme C30s Chipset dan Performa

Realme C30s chipset yang digunakan adalah UNISOC SC9863A, sebuah prosesor tingkat pemula yang dirancang untuk perangkat terjangkau dengan fokus pada efisiensi daya daripada performa mentah. Chipset ini diproduksi menggunakan proses fabrikasi 28nm yang memang sudah cukup ketinggalan dibandingkan proses 12nm, 7nm, atau bahkan 5nm yang digunakan di ponsel kelas menengah ke atas. Namun, untuk segmen harga dan target penggunaan C30s, SC9863A masih sangat relevan dan memadai.

Arsitektur prosesor menggunakan delapan inti (octa-core) dengan konfigurasi homogen—semua delapan inti menggunakan Cortex-A55 yang berjalan pada kecepatan maksimal 1,6 GHz. Berbeda dengan arsitektur big.LITTLE yang populer di prosesor kelas menengah ke atas dimana ada pembagian antara inti performa tinggi dan inti efisien, SC9863A menggunakan pendekatan sederhana dengan semua inti yang identik. Ini membuat manajemen daya lebih straightforward namun dengan trade-off pada performa puncak yang tidak setinggi chipset dengan inti performa khusus.

Untuk pemrosesan grafis, chipset ini dipasangkan dengan GPU PowerVR IMG8322 yang bekerja pada kecepatan hingga 550 MHz. GPU ini adalah solusi entry-level dari Imagination Technologies yang capable untuk rendering antarmuka sistem, video playback hingga resolusi Full HD, dan permainan kasual dengan pengaturan grafis rendah hingga menengah. Jangan harapkan untuk menjalankan game berat seperti Genshin Impact atau PUBG Mobile di pengaturan tinggi—chipset ini dirancang untuk game-game ringan seperti Candy Crush, Subway Surfers, atau Mobile Legends di pengaturan grafis terendah dengan laju bingkai yang bisa diterima.

Kemampuan pemrosesan instruksi SC9863A cukup untuk tugas-tugas dasar seperti menjelajah web, menjalankan aplikasi media sosial, memutar video streaming, dan produktivitas ringan dengan aplikasi perkantoran. Untuk penggunaan multi-aplikasi ringan—misalnya membuka WhatsApp sambil mendengarkan musik dan sesekali beralih ke browser—chipset ini masih bisa menangani dengan baik, terutama pada varian dengan RAM 4GB. Namun, untuk multitasking berat dengan banyak aplikasi yang terbuka bersamaan atau beralih cepat antar aplikasi berat, akan terasa kelambatan dan aplikasi di latar belakang mungkin sering di-tutup sistem untuk menghemat memori.

Dukungan jaringan pada SC9863A mencakup konektivitas 4G LTE dengan kecepatan unduh hingga 300 Mbps dan unggah hingga 100 Mbps secara teoritis. Untuk konektivitas nirkabel, tersedia WiFi 802.11 b/g/n yang hanya mendukung band 2,4 GHz (tidak ada WiFi 5 GHz), Bluetooth 4.2 untuk koneksi perangkat nirkabel seperti headset atau speaker, dan GPS dengan dukungan A-GPS, GLONASS, dan BDS untuk navigasi yang cukup akurat.

Salah satu kelemahan notable dari chipset ini adalah tidak adanya dukungan untuk teknologi kamera canggih—maksimal resolusi sensor kamera yang didukung terbatas, tidak ada pemrosesan gambar berbasis kecerdasan buatan, dan kemampuan perekaman video maksimal hanya Full HD 30fps tanpa stabilisasi elektronik yang baik. Ini menjelaskan mengapa C30s hanya dilengkapi kamera 8MP sederhana tanpa fitur fotografi tingkat lanjut.

Dalam penggunaan nyata sehari-hari, performa SC9863A pada Realme C30s bisa dikatakan “cukup untuk bertahan hidup” di ekosistem aplikasi modern yang semakin menuntut. Aplikasi dasar seperti WhatsApp, LINE, Telegram, Instagram, Facebook, YouTube, dan Spotify berjalan dengan lancar tanpa lag signifikan. Namun, saat membuka aplikasi yang lebih berat seperti Shopee atau Tokopedia dengan banyak gambar dan animasi, akan terasa jeda saat loading halaman. Untuk pengguna yang ekspektasinya sudah disesuaikan dengan segmen harga entry-level, performa ini acceptable dan tidak akan mengecewakan.

Realme C30s RAM 4 dan Memori

Konfigurasi memori pada Realme C30s tersedia dalam beberapa pilihan untuk mengakomodasi berbagai tingkat kebutuhan dan anggaran, dengan varian Realme C30s RAM 4 GB menjadi yang paling populer dan direkomendasikan. Memori RAM yang digunakan adalah tipe LPDDR4X yang menawarkan bandwidth lebih baik dan konsumsi daya lebih rendah dibandingkan LPDDR3 generasi sebelumnya, meskipun tidak secepat LPDDR5 yang ditemukan di ponsel kelas menengah ke atas.

Untuk varian dengan RAM 2GB, ini adalah konfigurasi minimal absolut yang sebaiknya hanya dipertimbangkan jika anggaran benar-benar sangat terbatas. Dengan hanya 2GB RAM, sistem operasi Android 12 dan Realme UI Go Edition sudah mengkonsumsi sekitar 1,2-1,4 GB saat idle, menyisakan hanya sekitar 600-800 MB untuk aplikasi pengguna. Ini berarti multitasking sangat terbatas—biasanya hanya 2-3 aplikasi bisa berjalan bersamaan sebelum sistem mulai menutup aplikasi di latar belakang untuk membebaskan memori. Untuk pengguna yang hanya melakukan satu tugas dalam satu waktu dan tidak terlalu sering beralih aplikasi, 2GB masih bisa digunakan, tetapi pengalaman akan terasa cramped dan frustrating untuk penggunaan yang lebih dinamis.

Varian 3GB RAM memberikan ruang bernapas yang lebih baik dengan sekitar 1,6-1,8 GB tersedia untuk aplikasi setelah sistem operasi dan layanan latar belakang mengambil bagiannya. Dengan kapasitas ini, multitasking ringan menjadi lebih nyaman—bisa membuka browser dengan beberapa tab, aplikasi media sosial, aplikasi musik, dan beberapa aplikasi lain tanpa terlalu sering mengalami reload saat beralih kembali. Untuk mayoritas pengguna entry-level yang penggunaannya terfokus pada komunikasi, media sosial, dan konsumsi konten, 3GB sudah cukup memadai.

Varian Realme C30s 4 64 dengan 4GB RAM adalah sweet spot yang paling direkomendasikan karena menawarkan pengalaman penggunaan yang paling smooth dalam jajaran C30s. Dengan sekitar 2,2-2,5 GB RAM tersedia untuk aplikasi pengguna, multitasking menjadi jauh lebih nyaman. Anda bisa memiliki 5-7 aplikasi terbuka bersamaan tanpa terlalu sering mengalami aplikasi yang di-kill oleh sistem. Untuk game ringan, 4GB RAM juga memberikan headroom yang cukup untuk menjalankan game sambil memiliki aplikasi lain di latar belakang seperti pemutar musik atau aplikasi chat.

Realme juga menyediakan fitur ekspansi RAM virtual (Dynamic RAM Expansion atau RAM Plus) yang memungkinkan sistem menggunakan sebagian storage internal sebagai RAM virtual hingga tambahan 1GB. Fitur ini menggunakan teknik swap file dimana data yang tidak aktif di RAM dipindahkan sementara ke storage untuk membebaskan ruang bagi aplikasi aktif. Meskipun membantu dalam skenario multitasking berat, RAM virtual tidak sepenuhnya menggantikan RAM fisik karena storage memiliki kecepatan akses yang jauh lebih lambat dibandingkan RAM. Dalam praktiknya, ekspansi RAM virtual memberikan improvement marginal—mungkin bisa keeping satu atau dua aplikasi tambahan di background, tetapi tidak dramatically mengubah pengalaman performa secara keseluruhan.

Untuk penyimpanan internal, C30s tersedia dengan pilihan 32GB atau 64GB menggunakan tipe eMMC 5.1—bukan UFS yang lebih cepat, tetapi standard untuk segmen entry-level. Kecepatan baca sekitar 250-280 MB/s dan kecepatan tulis sekitar 80-120 MB/s, cukup untuk loading aplikasi dan game yang tidak terlalu berat, meskipun tidak secepat ponsel dengan UFS 2.1 atau lebih tinggi.

Varian 32GB setelah dikurangi sistem operasi dan aplikasi bawaan menyisakan sekitar 18-22 GB untuk pengguna. Ini cukup terbatas di era aplikasi dan game modern yang semakin besar ukurannya—beberapa game bisa menghabiskan 2-4 GB per game, aplikasi media sosial dengan cache bisa mencapai ratusan MB, dan foto serta video dengan kamera modern cepat memenuhi storage. Untuk varian 32GB, ekspansi dengan kartu microSD practically wajib jika Anda berencana menyimpan banyak media atau menginstal banyak aplikasi.

Varian 64GB memberikan breathing room yang jauh lebih nyaman dengan sekitar 45-50 GB tersedia untuk pengguna. Ini cukup untuk menginstal 20-30 aplikasi, menyimpan ratusan foto, beberapa video, dan masih memiliki ruang untuk pertumbuhan. Untuk mayoritas pengguna, 64GB adalah minimum comfortable di tahun 2025, menjadikan Realme C30s 4 64 kombinasi ideal antara RAM dan storage.

Slot kartu microSD dedicated (bukan hybrid dengan SIM) memungkinkan ekspansi hingga kapasitas yang sangat besar (official spec biasanya menyebut hingga 256GB atau 512GB tergantung kartu yang digunakan). Kartu microSD bisa digunakan untuk menyimpan foto, video, musik, dan beberapa aplikasi yang mendukung penyimpanan ke storage eksternal. Kecepatan kartu microSD tentunya lebih lambat dari storage internal, jadi sebaiknya simpan aplikasi dan game di internal storage untuk performa terbaik, sementara media file di microSD.

Sistem Operasi

Realme C30s diluncurkan dengan sistem operasi Android 12 yang dibungkus dengan antarmuka Realme UI versi Go Edition. Pemilihan Go Edition adalah strategi yang tepat untuk perangkat dengan spesifikasi hardware terbatas—ini adalah versi lightweight dari Realme UI regular yang dioptimalkan secara khusus untuk ponsel dengan RAM rendah dan prosesor entry-level agar tetap bisa memberikan pengalaman yang smooth dan responsif.

Realme UI Go Edition mempertahankan desain visual yang konsisten dengan Realme UI regular, dengan ikon yang colorful, animasi yang fluid (meskipun dikurangi intensitasnya), dan layout yang modern. Namun, di balik tampilan yang serupa, terdapat banyak optimasi di level sistem untuk mengurangi penggunaan resource. Layanan latar belakang yang tidak penting dikurangi, animasi transisi dipercepat atau disederhanakan, dan manajemen memori dibuat lebih agresif untuk memastikan aplikasi foreground mendapat prioritas maksimal.

Salah satu komponen kunci dari Go Edition adalah penggunaan aplikasi Google Go—versi ringan dari aplikasi Google standar yang dirancang untuk menggunakan lebih sedikit memori, data, dan storage. Ini mencakup Google Go (search), Gmail Go, Maps Go, YouTube Go, Google Assistant Go, dan Files Go. Aplikasi-aplikasi ini menggunakan 40-60% lebih sedikit RAM dibandingkan versi regular, loading lebih cepat, dan lebih hemat data—sangat penting untuk pengguna entry-level yang mungkin memiliki paket data terbatas. Meskipun ada beberapa fitur advanced yang tidak tersedia di versi Go, untuk kebutuhan dasar, aplikasi ini sangat memadai.

Fitur-fitur utama Realme UI tetap hadir meskipun dalam versi Go. Mode gelap system-wide membantu mengurangi kelelahan mata saat penggunaan malam hari dan marginally menghemat baterai pada panel LCD. Sidebar pintar menyediakan akses cepat ke aplikasi favorit dan tools seperti screenshot atau screen recording dari mana saja. Mode permainan ringan membantu mengoptimalkan performa saat gaming dengan meminimalkan notifikasi dan mengalokasikan lebih banyak resource ke game.

Kustomisasi yang tersedia cukup luas untuk ponsel entry-level. Anda bisa mengubah tema, ikon, wallpaper, always-on display (jika diaktifkan), font, dan berbagai aspek visual lainnya melalui Theme Store yang menyediakan ribuan tema gratis dan berbayar. Gesture navigasi modern tersedia sebagai alternatif dari tombol navigasi on-screen tradisional, memberikan ruang layar maksimal untuk konten.

Untuk keamanan dan privasi, C30s dilengkapi dengan sensor sidik jari yang dipasang di tombol samping—posisi yang ergonomis dan mudah dijangkau dengan jempol atau telunjuk. Kecepatan unlock cukup cepat dengan latensi sekitar 0,3-0,4 detik, acceptable untuk daily use. Akurasi pengenalan baik meskipun kadang bisa gagal jika jari basah atau kotor. Tidak ada face unlock berbasis kamera inframerah seperti di ponsel premium—yang ada adalah face unlock berbasis kamera reguler yang kurang secure dan tidak bekerja dengan baik di kondisi pencahayaan rendah, sehingga sidik jari adalah metode unlock yang lebih reliable.

Realme UI Go Edition juga menyertakan beberapa fitur privasi yang penting seperti permission manager yang granular untuk mengontrol akses aplikasi terhadap lokasi, kamera, mikrofon, dan sensor lainnya. Private Safe memungkinkan Anda menyembunyikan foto, video, atau file sensitive di folder terenkripsi yang memerlukan password atau sidik jari untuk akses.

Untuk update sistem operasi, realistisnya jangan harapkan major Android version upgrade untuk C30s. Ponsel entry-level dari vendor Chinese typically hanya mendapat satu major update jika beruntung, atau tidak ada sama sekali. C30s diluncurkan dengan Android 12 dan kemungkinan besar akan stuck di versi tersebut tanpa upgrade ke Android 13 atau 14. Namun, untuk security patch updates, Realme biasanya menyediakan update keamanan regular setidaknya untuk 1-2 tahun pertama setelah peluncuran, yang cukup untuk menjaga keamanan dasar perangkat.

Bloatware atau aplikasi pra-instal adalah area dimana banyak vendor Chinese mendapat kritik, dan C30s tidak sepenuhnya bebas dari ini. Ada beberapa aplikasi bawaan Realme dan aplikasi third-party partner yang terinstal dari pabrik. Kabar baiknya, mayoritas aplikasi ini bisa di-uninstall atau di-disable jika tidak diinginkan, membebaskan storage dan mengurangi background processes. Disarankan untuk melakukan cleanup apps yang tidak perlu setelah first setup untuk mengoptimalkan performa dan storage availability.

Baterai dan Pengisian Daya

Salah satu highlight utama Realme C30s adalah baterai berkapasitas jumbo 5000mAh yang tertanam non-removable di dalam bodi. Kapasitas ini adalah sweet spot untuk ponsel entry-level modern—cukup besar untuk memberikan daya tahan seharian penuh bahkan untuk pengguna yang cukup aktif, namun tidak terlalu besar hingga membuat ponsel menjadi sangat berat atau tebal.

Dalam pengujian penggunaan nyata dengan skenario typical entry-level user—sekitar 2-3 jam screen-on-time untuk browsing media sosial, chatting, menonton video YouTube, dan sesekali gaming ringan—baterai 5000mAh mampu bertahan dengan nyaman seharian penuh dari pagi hingga malam dengan sisa daya sekitar 20-30% sebelum tidur. Untuk pengguna yang lebih light dengan penggunaan terutama untuk panggilan dan pesan dengan screen-on-time di bawah 2 jam, baterai bahkan bisa bertahan hingga 2 hari.

Efisiensi daya yang baik ini berkat kombinasi beberapa faktor. Pertama, chipset UNISOC SC9863A dengan proses 28nm meskipun tidak se-efisien proses yang lebih modern, tetapi dengan TDP rendah dan delapan inti Cortex-A55 yang fokus pada efisiensi, konsumsi daya dalam idle dan penggunaan ringan sangat minimal. Kedua, layar LCD dengan resolusi HD+ mengkonsumsi lebih sedikit daya dibandingkan panel dengan resolusi lebih tinggi. Ketiga, Android 12 Go Edition dengan optimasi aggressive untuk background processes mengurangi konsumsi daya dari aplikasi yang tidak sedang digunakan.

Untuk skenario penggunaan yang berbeda:

Panggilan suara: Dengan volume sedang, C30s mampu bertahan sekitar 28-32 jam panggilan terus-menerus sebelum baterai habis—lebih dari cukup untuk pengguna yang banyak berbicara di telepon.

Pemutar video: Memutar video offline dengan brightness 50% dan volume 50%, baterai bertahan sekitar 12-14 jam—perfect untuk binge-watching series atau film dalam perjalanan panjang.

Permainan: Bermain game ringan seperti Candy Crush atau Subway Surfers dengan brightness 70%, baterai bertahan sekitar 7-9 jam. Untuk game yang lebih berat seperti Mobile Legends di pengaturan rendah, ekspektasi turun ke sekitar 5-6 jam.

Standby: Dalam mode standby dengan koneksi jaringan aktif dan sinkronisasi background normal, C30s mengkonsumsi sekitar 1-2% baterai per jam, berarti dalam kondisi tidak digunakan sama sekali, baterai bisa bertahan hingga 2-3 minggu sebelum habis—useful untuk ponsel cadangan atau emergency phone.

Untuk pengisian daya, C30s menggunakan teknologi charging standard 10W melalui port microUSB—bukan USB Type-C yang lebih modern dan reversible. Ini adalah salah satu kompromi untuk menekan harga di segmen entry-level. Kecepatan charging 10W berarti waktu pengisian dari 0% hingga 100% memakan waktu sekitar 2,5 hingga 3 jam, cukup lama menurut standar modern dimana many mid-range phones sudah support fast charging 18W, 33W, atau bahkan lebih tinggi.

Dalam praktiknya, pengisian semalam saat tidur adalah pola yang paling common untuk C30s users—colokkan charger sebelum tidur, bangun dengan baterai penuh. Untuk situasi yang memerlukan charging cepat, Anda bisa menggunakan charger dengan output lebih tinggi (misalnya 18W atau 25W), tetapi perangkat hanya akan menarik maximum 10W sehingga tidak akan charging lebih cepat. Conversely, menggunakan charger dengan output lebih rendah dari 10W akan membuat pengisian lebih lambat.

Tidak ada dukungan untuk wireless charging atau reverse charging—fitur-fitur ini hanya ditemukan di ponsel kelas menengah ke atas. Untuk segmen harga C30s, wired charging adalah satu-satunya opsi.

Tips untuk memaksimalkan daya tahan baterai C30s:

• Aktifkan mode hemat daya saat baterai di bawah 20% untuk membatasi performance dan background activity

• Kurangi brightness layar atau aktifkan adaptive brightness

• Matikan koneksi yang tidak digunakan seperti WiFi, Bluetooth, atau GPS saat tidak diperlukan

• Batasi aplikasi yang berjalan di background melalui settings

• Gunakan dark mode untuk interface system untuk marginal battery saving

• Hapus aplikasi yang jarang digunakan atau yang terdeteksi mengkonsumsi banyak battery di background

Kamera Realme C30s

Kamera Belakang 8MP

Setup kamera pada Realme C30s adalah salah satu area dimana limitasi segmen entry-level paling terasa. Ponsel ini dilengkapi dengan sistem kamera belakang single-lens menggunakan sensor 8 megapixel (resolusi 3264 x 2448 piksel) dengan aperture f/2.0. Tidak ada kamera ultrawide, telephoto, macro, atau depth sensor tambahan—hanya satu kamera utama yang harus menangani semua skenario fotografi.

Sensor 8MP yang digunakan kemungkinan besar adalah sensor generic entry-level tanpa branding khusus, dengan ukuran sensor yang relatif kecil dan pixel individual yang juga kecil. Aperture f/2.0 adalah opening yang cukup lebar untuk segmen ini, memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dibandingkan aperture yang lebih sempit, yang helpful dalam kondisi pencahayaan yang tidak terlalu ideal.

Untuk fitur kamera, C30s menyediakan mode-mode dasar yang essential: mode foto biasa, mode potret dengan simulasi bokeh berbasis software, mode malam yang menggunakan exposure lebih lama dan pengolahan software untuk brightening, HDR untuk dynamic range yang lebih baik, dan mode panorama untuk foto landscape lebar. Tidak ada mode profesional atau manual yang memberikan kontrol penuh atas parameter seperti ISO, shutter speed, atau white balance—semua diatur otomatis oleh software.

Kualitas foto dalam kondisi pencahayaan baik (outdoor siang hari dengan sinar matahari cukup) adalah acceptable untuk sharing di media sosial atau viewing di layar ponsel. Warna cukup akurat meskipun kadang slightly oversaturated untuk memberikan kesan lebih vibrant. Detail cukup untuk resolusi 8MP, meskipun jika di-zoom in atau dicetak dalam ukuran besar, akan terlihat softness dan loss of detail. Dynamic range terbatas—area terang bisa overexposed dan area gelap bisa underexposed dalam satu frame, meskipun mode HDR membantu mengatasi ini to some extent dengan exposure bracketing dan blending.

Dalam kondisi pencahayaan indoor atau outdoor dengan cahaya mendung, kualitas foto mulai menurun noticeably. Noise mulai muncul terutama di area yang lebih gelap, warna menjadi kurang akurat dengan shift ke arah yang lebih dingin atau hangat, dan sharpness berkurang. Autofokus yang menggunakan contrast detection (bukan phase detection yang lebih cepat) kadang hunting atau memerlukan beberapa saat untuk lock focus, terutama pada subjek dengan kontras rendah.

Mode malam adalah fitur yang helpful dalam low-light photography, menggunakan teknik multi-frame capture dan stacking untuk mengurangi noise dan meningkatkan detail. Namun, hasil tetap tidak akan sebagus kamera ponsel dengan sensor lebih besar atau teknologi seperti optical image stabilization. Foto malam dari C30s usable untuk dokumentasi tetapi tidak untuk quality viewing—expect significant noise, colors yang muted, dan detail yang soft.

Mode potret menggunakan algoritma software untuk mendeteksi subjek dan background, kemudian apply blur (bokeh) artificial ke background. Efektivitas sangat bergantung pada kondisi pencahayaan dan kontras antara subjek dan background. Dalam kondisi ideal, edge detection cukup baik dengan minimal artifacts, tetapi dalam kondisi challenging, sering terjadi misdetection dimana bagian subjek ikut terblur atau background yang seharusnya blur tidak ter-blur dengan proper.

Untuk perekaman video, C30s maksimal support Full HD 1080p pada 30 fps—tidak ada 4K dan tidak ada 60fps option. Kualitas video acceptable untuk casual recording atau video call, dengan warna yang decent dan exposure yang generally stable dalam kondisi cahaya consistent. Namun, tidak ada stabilization hardware atau software yang baik, sehingga video handheld akan sangat shaky. Autofocus saat video recording juga kadang hunting, membuat video jadi tidak smooth. Audio recording menggunakan single microphone yang menangkap suara mono dengan quality basic—cukup untuk voice recording tetapi tidak untuk high-quality content creation.

Kamera Depan 5MP

Kamera selfie di bagian depan menggunakan sensor 5 megapixel dengan aperture f/2.2, housed dalam notch waterdrop kecil di bagian atas layar. Seperti kamera belakang, ini adalah sensor entry-level tanpa fitur advanced seperti autofocus (fixed focus), sehingga hasil terbaik didapat pada jarak arm’s length yang typical untuk selfie.

Kualitas foto selfie dalam pencahayaan baik cukup acceptable untuk posting di media sosial. Skin tones generally akurat meskipun ada kecenderungan software untuk apply beautification ringan secara default yang bisa smoothing kulit dan brightening wajah. Level beautification bisa diatur atau dimatikan sepenuhnya melalui settings jika Anda prefer tampilan yang lebih natural.

Resolusi 5MP berarti detail foto selfie terbatas—cukup untuk viewing di ponsel atau posting online dengan size reduced, tetapi tidak ideal untuk printing atau viewing pada layar besar. Wide angle lens coverage lumayan, bisa capture 1-2 orang dalam frame dengan comfortable tanpa harus extend arm terlalu jauh, tetapi tidak cukup wide untuk group selfies besar tanpa selfie stick.

Mode potret selfie juga tersedia dengan bokeh effect software yang apply blur ke background. Sama seperti kamera belakang, efektivitas bergantung pada contrast dan lighting—bisa work dengan decent dalam kondisi baik, tetapi prone to errors dengan rambut yang kompleks atau glasses yang partially transparent.

Untuk video calling melalui aplikasi seperti WhatsApp, Zoom, atau Google Meet, kamera depan 5MP adequate dengan video quality yang acceptable untuk resolusi panggilan typical (biasanya 720p atau dibawahnya due to bandwidth limitations). Dalam kondisi pencahayaan indoor typical dengan lighting ceiling, wajah cukup visible meskipun dengan some noise.

Low-light performance kamera depan sangat limited—selfie dalam kondisi minim cahaya akan noisy, grainy, dan dengan colors yang inaccurate. Screen flash feature yang menggunakan layar brightness full sebagai flash bisa help sedikit, tetapi hasil tetap far from ideal. Best practice adalah selfie dalam good lighting untuk hasil terbaik.

Fitur Kamera dan Kualitas Foto

Software kamera pada Realme C30s menyediakan antarmuka yang simple dan straightforward, easy to navigate bahkan untuk first-time smartphone users. Layout typical dengan shutter button besar di tengah bawah, mode switcher horizontal di bawahnya, dan icon untuk flip camera, flash toggle, dan settings di sekitar frame.

Fitur-fitur software yang tersedia mencakup:

Mode HDR (High Dynamic Range): Mengambil multiple exposures dan menggabungkannya untuk dynamic range yang lebih baik. Berguna untuk skenario dengan contrast tinggi seperti foto dengan backlight atau landscape dengan langit cerah dan foreground gelap. Bisa di-set ke auto, on, atau off.

Mode Potret: Untuk foto dengan depth-of-field yang shallow, memfokuskan pada subjek dengan background blur. Slider untuk adjust level blur tersedia sebelum shutter, dan mode juga bisa apply setelah foto diambil melalui editor built-in.

Mode Malam: Multi-frame processing untuk low-light photography dengan noise reduction dan detail enhancement. Memerlukan holding ponsel steady selama beberapa detik saat processing, tripod atau surface stable recommended untuk hasil terbaik.

Mode Pro: Pada beberapa unit mungkin tersedia mode dengan kontrol lebih untuk parameter seperti white balance, exposure compensation, dan ISO, meskipun tidak sepenuh mode manual di ponsel high-end.

Filter Real-time: Berbagai filter artistic yang bisa di-apply saat preview sebelum shutter untuk efek creative tanpa perlu post-processing.

Watermark Realme: Option untuk add branding atau timestamp watermark ke foto, bisa diaktifkan atau dinonaktifkan.

AI Scene Detection: Fitur yang attempt to recognize scene yang sedang difoto (misalnya food, landscape, pets, blue sky) dan automatically adjust settings untuk optimized result. Efektivitasnya hit-or-miss di hardware limited seperti C30s, kadang helpful kadang tidak berpengaruh significant.

Untuk editing photo, built-in gallery app menyediakan basic editing tools seperti crop, rotate, filters, adjust brightness/contrast/saturation, dan markup dengan text atau drawings. Untuk editing yang lebih advanced, users need install third-party apps dari Play Store.

Kualitas foto secara keseluruhan dari C30s harus dievaluasi dalam context—ini adalah kamera entry-level di ponsel yang harganya di bawah 1,5 juta rupiah. Ekspektasi harus disesuaikan accordingly. Untuk dokumentasi casual, sharing di media sosial, scanning dokumen, atau foto untuk listing marketplace, kualitas sufficient. Untuk photography serius, printing ukuran besar, atau low-light photography, kamera ini akan sangat limiting dan potentially frustrating.

Tips untuk mendapatkan hasil foto terbaik dari C30s:

• Foto dalam kondisi cahaya siang yang baik, avoid extreme lighting conditions

• Jaga ponsel steady saat shutter, tap-and-hold atau gunakan timer untuk reduce shake

• Bersihkan lens camera dengan cloth microfiber lembut secara regular

• Gunakan HDR untuk scenes dengan high contrast

• Untuk foto malam, gunakan mode malam dan stable support seperti tripod atau surface solid

• Edit foto setelah capture dengan adjust brightness dan contrast untuk improve appearance

• Jangan over-zoom digital karena akan degrade quality significantly

Performa dan Pengujian

Performa Chipset UNISOC

Performa chipset UNISOC SC9863A dalam Realme C30s harus dipahami dalam konteks positioning-nya sebagai prosesor entry-level yang dirancang untuk efisiensi biaya dan daya, bukan untuk performa raw maksimal. Dalam penggunaan sehari-hari typical untuk target demographic C30s, chipset ini mampu menangani tugas-tugas dasar dengan acceptable performance.

Untuk operasi sistem dasar seperti navigasi antarmuka, membuka app drawer, switching between recent apps, dan gestures navigation, responsiveness cukup baik dengan minimal lag dalam kondisi normal. Transisi animasi smooth untuk the most part, meskipun kadang terasa sedikit stuttery saat memory usage tinggi atau banyak background processes running.

Aplikasi komunikasi seperti WhatsApp, Telegram, LINE, dan aplikasi calling voice/video berjalan smooth tanpa issues significant. Loading chat conversations, sending photos, dan voice messages semua happen dengan latensi yang acceptable. Video calls quality lebih ditentukan oleh bandwidth internet daripada chipset performance, dan SC9863A capable untuk encode/decode video call streams tanpa frame drops atau overheating.

Browsing web dengan Chrome atau browser lain cukup responsive untuk websites yang well-optimized. Loading halaman dengan banyak images atau heavy scripts bisa memakan waktu beberapa detik, dan scrolling di halaman yang complex kadang bisa stuttery. Multiple tabs bisa dibuka, tetapi recommended tidak terlalu banyak (maksimal 5-7 tabs) untuk avoid memory issues dan crashes.

Aplikasi media sosial seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter berjalan dengan generally good performance. Scrolling feed smooth untuk the most part, meskipun kadang terasa lag saat loading banyak images atau videos simultaneously. Video playback di timeline auto-play bisa kadang buffering atau skip frames jika banyak videos loading sekaligus, tetapi once loaded, playback smooth.

YouTube dan video streaming apps lainnya capable untuk playback hingga resolusi Full HD 1080p, meskipun recommended stick dengan 720p atau lower untuk balance antara quality dan performance. Buffer time reasonable dengan koneksi internet decent, dan playback smooth tanpa stutter untuk bitrates typical streaming. 4K playback technically possible tetapi often drops frames dan might cause overheating dengan extended viewing.

Aplikasi productivity ringan seperti Google Docs, Sheets, Gmail, dan office apps berjalan acceptably. Editing documents kecil hingga medium size no problem, meskipun documents yang sangat besar dengan banyak formatting atau images bisa slow down responsiveness. Multitasking antara office apps dan browser atau communication apps cukup smooth pada varian 4GB RAM.

Untuk aplikasi yang lebih demanding seperti marketplace apps (Tokopedia, Shopee, Lazada) yang memiliki banyak images, animations, dan complex layouts, performance mulai terasa limitationnya. Loading halaman bisa memakan 3-5 detik, scrolling kadang janky saat images masih loading, dan switching antara tabs atau categories bisa terasa laggy. Usable, tetapi not snappy.

Photography apps dengan heavy processing seperti Instagram filters, Snapseed editing, atau camera apps third-party dengan manual controls bisa terasa slow, especially saat applying filters atau adjustments yang processor-intensive. Processing time untuk edits bisa memakan several seconds, requiring patience.

Multitasking performance sangat dependent pada RAM available. Pada varian 2GB, aggressive memory management means background apps sering di-kill dan harus restart saat switched back. Pada varian 4GB, experience jauh lebih smooth dengan apps tetap di memory untuk longer periods, tetapi masih tidak unlimited—expect 5-7 apps bisa stay di background before system starts killing processes.

Thermal management cukup good untuk chipset 28nm. Dalam normal usage, ponsel tetap cool atau paling hangat. Saat gaming atau video recording extended, temperature bisa naik ke 38-42°C di area atas belakang dimana chipset located, terasa warm but not uncomfortable. Tidak ada thermal throttling aggressive yang drastically cut performance—chipset mampu maintain clock speeds dengan reasonably consistent.

Performa Gaming

Gaming performance adalah salah satu area dimana limitations dari UNISOC SC9863A dan GPU PowerVR IMG8322 paling evident. Realme C30s bukan gaming phone dan tidak should be purchased dengan ekspektasi untuk gaming heavy.

Untuk game-game kasual dan ringan, performance acceptable:

Candy Crush, Subway Surfers, Temple Run, dan game puzzle/runner similar: Berjalan smooth di 30-60fps tanpa issues. Loading times reasonable, controls responsive, dan tidak ada overheating even dengan extended play sessions.

Among Us, Brawl Stars, game multiplayer casual similar: Playable dengan smooth gameplay di settings default. Latensi controls minimal, dan frame rate stabil cukup untuk competitive play di level casual.

Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire, dan MOBA/shooter entry-level: Playable tetapi dengan significant compromises. Pengaturan grafis harus di-set ke lowest (Low atau Smooth) untuk achieve playable frame rates sekitar 25-35fps. Visual quality akan sangat reduced dengan textures low-res dan effects minimal. Untuk casual play atau players yang tidak too concerned tentang graphics quality, masih enjoyable. Untuk competitive play atau players dengan standards higher, experience akan frustrating dengan frame drops di intense moments dan overall sluggishness.

Genshin Impact, Call of Duty Mobile, Asphalt 9, dan game dengan grafis demanding: Practically unplayable atau extremely poor experience. Even di lowest settings, frame rates struggle untuk stay above 20fps, dengan constant stuttering, texture pop-in, dan prolonged loading times. Overheating menjadi issue dengan temperatures spiking ke 45°C+ setelah 15-20 menit gameplay. Battery drain juga sangat fast, menguras 20-30% per hour of play.

Untuk improve gaming experience di C30s:

• Close all background apps sebelum gaming untuk maximize available RAM dan CPU resources

• Enable game mode di Realme UI settings yang optimizes system untuk gaming

• Use cooling methods seperti gaming di ruangan ber-AC atau dengan fan untuk prevent overheating

• Lower graphics settings ke minimum di in-game settings

• Keep brightness lower untuk reduce battery drain dan heat generation

• Consider using wired headphones instead of Bluetooth untuk reduce audio latency

• Regular restart ponsel untuk clear memory fragmentation

Realistic expectations: C30s adalah communication dan media consumption device first, gaming device distant second. Jika gaming adalah priority tinggi, ponsel di segment Rp 2-3 juta dengan chipset seperti MediaTek Helio G85/G88 atau Qualcomm Snapdragon 680/685 akan provide dramatically better gaming experience.

Multitasking dan Penggunaan Harian

Multitasking performance pada Realme C30s RAM 4 adalah salah satu area dimana varian dengan RAM lebih besar truly shines dibandingkan varian 2GB atau 3GB. Dengan 4GB RAM dan RAM ekspansi virtual hingga total 5GB, kemampuan untuk juggle multiple aplikasi simultaneously improve significantly.

Dalam skenario penggunaan typical sehari-hari—misalnya having WhatsApp open untuk messaging, Chrome dengan 3-4 tabs untuk browsing, Spotify untuk musik background, Instagram untuk scrolling occasional, dan maybe Gmail untuk checking emails—varian 4GB mampu keep semua apps ini di memory tanpa frequent reloads. Switching antar apps happens dengan smooth transitions dan resume states yang preserved.

Namun, limitations tetap exist. Jika push lebih jauh dengan adding game di mix, atau aplikasi heavy seperti video editor atau multiple marketplace apps simultaneously, system mulai show signs of strain. Apps yang tidak digunakan untuk period of time akan di-suspend dan potentially cleared dari memory, requiring reload saat switched back.

Android 12 Go Edition memory management adalah double-edged sword. Satu sisi, aggressive management memastikan foreground app always mendapat resources adequate untuk run smoothly. Sisi lain, ini means background apps tidak bisa sustain long-running operations—misalnya downloads might pause saat app di background, music playback might stop jika memory critically low, dan notifications might delayed.

Untuk maximize multitasking experience:

• Lock critical apps di recents menu untuk prevent system dari killing them (Realme UI allows locking apps in memory)

• Use lightweight alternatives untuk heavy apps (misalnya Facebook Lite instead of Facebook full app)

• Regularly clear cache dan data untuk apps yang accumulate large amounts over time

• Disable or uninstall apps yang tidak digunakan untuk free up memory

• Restart device occasional (sekali seminggu) untuk clear memory fragmentation dan temporary issues

Split screen multitasking secara teknis supported di Android 12, memungkinkan running dua apps side-by-side di screen. Namun, di screen 6,5″ dengan resolution HD+, screen real estate untuk each app menjadi cramped, dan performance bisa suffer dengan dua apps aktif simultaneously. Feature ini more useful untuk specific tasks seperti copying text dari browser ke messaging app, tetapi not practical untuk extended use.

Picture-in-picture mode untuk video playback berfungsi well, memungkinkan watching YouTube atau video call sambil doing tasks lain. Video window bisa resized dan repositioned, dan playback continues smoothly di background dalam most cases.

Battery life dalam multitasking scenario moderate—dengan typical mix dari messaging, browsing, social media, dan music, screen-on-time around 5-6 jam bisa achieved dengan baterai 5000mAh dari full charge ke 20%. Untuk lighter usage, bisa extend ke 7-8 jam screen-on-time.

Hasil Benchmark

Benchmark scores memberikan quantitative measurement dari performance hardware, meskipun harus diingat bahwa real-world performance tidak selalu perfectly correlate dengan synthetic benchmark scores. Untuk Realme C30s, berikut adalah benchmark scores typical dari berbagai testing apps:

AnTuTu Benchmark (overall performance):

• Score: 105.000 – 115.000

• Ranking: Entry-level tier, bottom 20% dari devices tested

• Breakdown: CPU ~30.000, GPU ~15.000, MEM ~25.000, UX ~35.000

Geekbench 5 (CPU performance):

• Single-core: 130 – 145

• Multi-core: 600 – 680

• Ranking: Significantly below mid-range devices, comparable dengan budget phones tahun 2019-2020

3DMark Sling Shot (GPU performance):

• Score: 650 – 720

• Ranking: Entry-level, suitable untuk casual gaming only

PCMark Work 2.0 (productivity tasks):

• Score: 5.500 – 6.200

• Ranking: Acceptable untuk office tasks dan web browsing

Scores ini confirm positioning C30s sebagai entry-level device yang capable untuk basic tasks tetapi struggle dengan workloads intensive. Dibandingkan dengan competitor di price range similar, scores sangat competitive—Samsung A04 dan Xiaomi Redmi 10A memiliki scores comparable, menunjukkan ini adalah performance level expected untuk segment ini.

Fitur dan Konektivitas

Sensor dan Keamanan

Realme C30s dilengkapi dengan set sensor yang adequate untuk entry-level smartphone, meskipun tidak selengkap mid-range atau flagship devices:

Sensor Sidik Jari: Mounted di side/tombol power, type capacitive yang fast dan accurate. Response time sekitar 0,3-0,4 detik, acceptable untuk daily use. Bisa menyimpan hingga 5 fingerprints berbeda untuk multiple fingers atau users.

Accelerometer: Mendeteksi orientasi dan motion device, digunakan untuk auto-rotate screen, step counting, dan gesture controls. Accuracy cukup baik untuk typical uses.

Proximity Sensor: Mendeteksi saat device dekat dengan wajah selama panggilan telepon untuk mematikan screen dan prevent accidental touches. Bekerja reliably dalam most scenarios.

Ambient Light Sensor: Mendeteksi kondisi pencahayaan ambient untuk auto-adjust screen brightness. Response time reasonable, meskipun kadang adjustments terasa sedikit abrupt rather than smooth.

Compass: Untuk navigasi dan orientation di maps apps. Calibration kadang diperlukan untuk accurate readings.

Sensors yang tidak ada di C30s include: gyroscope (limiting gaming experiences yang require motion controls), magnetometer advanced, barometer, dan sensor specialized lainnya.

Untuk keamanan, selain fingerprint sensor, tersedia face unlock menggunakan front camera. However, ini adalah 2D face recognition yang easily fooled dengan foto dan tidak secure untuk sensitive applications. Recommended untuk convenience only, tidak untuk security-critical situations.

Konektivitas Jaringan

Konektivitas jaringan pada C30s standard untuk entry-level device di 2025:

Cellular: Dual SIM dengan 4G LTE support. Download speeds up to 150 Mbps dan upload up to 50 Mbps secara teoritis, actual speeds depend on carrier dan network conditions. Tidak ada 5G support—not expected di price range ini.

WiFi: 802.11 b/g/n dengan support hanya untuk 2,4 GHz band. Tidak ada WiFi 5 GHz atau WiFi 6 support. Range dan stability decent untuk home usage, speeds capped sekitar 72 Mbps secara theoretical dengan WiFi N.

Bluetooth: Version 4.2, cukup untuk connectivity dengan headphones, speakers, dan accessories lainnya. Tidak ada Bluetooth 5.0 atau newer dengan improved range dan bandwidth.

GPS: A-GPS, GLONASS, dan BDS support untuk positioning yang accurate. Lock time reasonable, accuracy dalam 5-10 meter di open areas.

USB: microUSB 2.0 untuk charging dan data transfer. Transfer speeds capped sekitar 480 Mbps. Tidak ada USB Type-C—inconvenience di era modern dimana Type-C menjadi standard.

NFC: Tidak tersedia. No contactless payments atau pairing dengan NFC-enabled devices.

Port dan Audio

Port microUSB: Located di bottom, digunakan untuk charging dan data transfer. Orientation matters—harus insert dengan correct side up, tidak reversible seperti Type-C.

3,5mm Headphone Jack: Located di top device, memungkinkan menggunakan wired headphones tanpa adapter. Ini adalah feature yang valuable terutama di entry segment dimana wireless headphones might not affordable untuk everyone.

Speaker: Single bottom-firing speaker dengan output power moderate. Volume maksimal cukup loud untuk personal listening atau speakerphone calls di lingkungan quiet. Quality audio typical entry-level—cukup clear untuk voice tetapi lacking bass dan fullness untuk music. Untuk music listening, wired atau wireless headphones strongly recommended.

Microphone: Single microphone untuk voice recording dan calls. Quality adequate untuk phone conversations dan voice messages, tetapi not suitable untuk high-quality audio recording atau content creation.

Audio quality melalui headphone jack cukup decent dengan support untuk basic audio codecs. Tidak ada DAC high-quality atau audio enhancements advanced seperti Dolby Atmos atau Hi-Res audio support. Untuk casual music listening, quality acceptable, tetapi audiophiles akan notice limitations.

Realme C30s Spesifikasi dan Harga: Analisis Value

Kelebihan Realme C30s

Setelah menganalisa semua aspek, berikut adalah kelebihan utama dari Realme C30s:

1. Harga Sangat Terjangkau: Dengan starting price di bawah Rp 1 juta untuk varian dasar dan Realme C30s 4 64 sekitar Rp 1,2-1,3 juta, ini adalah salah satu ponsel paling affordable dengan spec decent di pasar Indonesia.

2. Baterai Jumbo 5000mAh: Daya tahan seharian penuh easily achievable bahkan untuk moderately heavy users. Ini adalah major selling point untuk users yang prioritize battery life over other features.

3. Layar Luas 6,5 Inci: Real estate besar untuk content consumption, making video watching, browsing, dan reading lebih comfortable. Rasio 20:9 modern dan screen-to-body ratio good.

4. Desain Menarik: Stripe pattern di back panel memberikan visual distinction dan anti-slip texture. Thin profile 8,5mm dan light weight 186g membuat handling comfortable.

5. RAM 4GB Adequate: Untuk varian top, Realme C30s RAM 4 memberikan multitasking capability yang sufficient untuk entry-level usage patterns. RAM expansion virtual memberikan extra breathing room.

6. Storage Expandable: Dedicated microSD slot (tidak hybrid) memungkinkan ekspansi storage hingga kapasitas besar tanpa sacrificing dual SIM functionality.

7. Realme UI Go Edition Optimized: Software optimizations untuk hardware terbatas memastikan smooth operation untuk daily tasks. Android 12 dengan security patches terbaru memberikan security baseline yang acceptable.

8. Fingerprint Sensor Side-Mounted: Convenient dan reliable unlock method dengan positioning yang ergonomic.

9. 3,5mm Headphone Jack Tersedia: Important untuk users dengan wired headphones existing atau yang prefer wired over wireless untuk reliability dan sound quality.

10. Brand Support Decent: Realme memiliki service center network yang expanding di Indonesia, spare parts availability reasonable, dan community support active.

Kekurangan yang Perlu Diperhatikan

No device is perfect, dan C30s memiliki several limitations yang harus understood sebelum purchase:

1. Chipset Performance Limited: UNISOC SC9863A adalah entry-level processor yang struggle dengan apps demanding dan multitasking heavy. Gaming performance poor untuk titles dengan graphics intensive.

2. Kamera Sangat Basic: Single 8MP rear camera dan 5MP front camera menghasilkan foto yang hanya acceptable dalam good lighting. Low-light photography poor, no ultrawide atau telephoto options, dan video recording limited ke 1080p 30fps tanpa stabilization.

3. Charging Lambat: 10W charging menghasilkan waktu charging 2,5-3 jam dari empty ke full, inconvenient untuk users yang need quick top-ups.

4. Port microUSB: Outdated connector yang not reversible dan with slower data transfer speeds dibanding USB-C. Incompatible dengan banyak modern accessories dan chargers.

5. Display Resolution Hanya HD+: 720p di 6,5″ screen menghasilkan pixel density yang bisa terlihat pixelated untuk scrutiny close atau content yang very detailed.

6. No 5G Support: Meskipun 5G belum widespread di Indonesia di 2025, lack of 5G means device akan outdated faster saat 5G networks become ubiquitous.

7. Limited Software Updates: Realistic expectation adalah no major Android version updates dan limited security patches duration, maybe hanya 1-2 tahun.

8. No WiFi 5 GHz: Limited ke 2,4 GHz band yang bisa congested di areas dengan many WiFi networks, resulting dalam slower speeds dan connection instability.

9. No NFC: No contactless payments atau easy pairing dengan NFC accessories.

10. Build Quality Plastik: Meskipun quality control decent, all-plastic construction terasa less premium dan more prone ke scratches dan wear over time dibanding glass atau metal builds.

Worth It atau Tidak?

Pertanyaan ultimate: apakah Realme C30s spesifikasi dan harga memberikan value proposition yang worth it?

Jawabannya highly depends on context:

Worth It Jika:

• Budget absolutely constrained di bawah Rp 1,5 juta dan no flexibility untuk spend more

• Priority adalah battery life dan screen size over performance atau camera quality

• Usage primarily untuk calling, messaging, social media browsing, dan video streaming

• First smartphone untuk someone atau phone untuk elderly/children yang tidak butuh features advanced

• Secondary/backup phone untuk specific purposes seperti business phone atau travel phone

• Comfortable dengan limitations dan ekspektasi adjusted untuk entry-level segment

Tidak Worth It Jika: